Apa itu remapping ECU - remapping ECU ialah sebuah proses melaksanakan pemetaan ulang seluruh aktivitas data yang tersimpan didalam Engine Control Unit ( ECU ), dengan tujuan utama ialah semoga kinerja mesin menjadi optimal sesuai dengan yang diinginkan.
|
ECU remapping, image by : m5board,com |
Untuk melaksanakan sebuah remapping ini diharapkan suatu software aplikasi khusus yang nantinya digunakan untuk membongkar data aktivitas lama, dan melaksanakan editing gres kemudian data gres tadi di upload kembali kedalam ECU. Untuk melaksanakan remapping ECU ini tidak semua orang bisa, harus dikerjakan oleh tenaga hebat yang selain tahu wacana seluk beluk mesin, juga wajib tahu bahasa pemrograman tertentu. Jika tidak dilakukan oleh ahlinya, ingin hati kinerja mesin menjadi semakin optimal, yang didapat malah tidak karu karuan.
Untuk tiap tiap jenis atau brand kendaraan beroda empat pun menggunakan software yang berbeda dan juga cara remapping yang berbeda pula.
Selain melaksanakan pemrograman ulang pada perangkat ECU, proses remapping juga bisa dilakukan dengan cara yang lebih sederhana tanpa harus membongkar pasang aktivitas ECU bawaan, beberapa cara yang lazim dilakukan remapping model ini ialah dengan tools khusus menyerupai consult dan IT, memasang piggy back, maupun Stand Alone ECU.
Piggyback
Piggyback ialah merupakan perangkat yang terpisah dari ECU, dan didalam piggyback ini terdapat aktivitas mapping yang didalamnya sudah di setting oleh programmer / pabrikan, aktivitas inilah yang nantinya akan melaksanakan mapping pada ECU kendaraan. Makara dengan kita memasang piggyback kita bisa melaksanakan remapping ECU tanpa harus membongkar aktivitas ECU bawaannya. Karena lebih mudah pemasangannya dan kita tidak repot memprogram ulang ECU, perangkat piggyback ini harganya juga tidak mengecewakan mahal. Biasanya seperangkat piggyback djual di kisaran harga Rp 2.500.000 sampai Rp 5.000.000, bahkan ada yang lebih dari itu.
|
Contoh piggyback brand unichip |
Baca juga : Pengertian dan cara kerja piggyback
Stand Alone ECU
Sedangkan untuk Stand Alone ECU mempunyai kemampuan yang lebih advance dibandingkan dengan piggyback. ECU stand alone ini merupakan ECU dari produk after market yang bisa di aktivitas sendiri oleh tuner. Atau dengan kata lain, ECU stand alone ini sama halnya dengan ECU standar kendaraan, namun dalam penggunaannya ECU stand alone ini bisa diadaptasi dengan perubahan yang kita lakukan terhadap mesin.
|
Stand alone ECU, image by : miataturbo,net |
Dengan memasang Stand alone ECU ini kendaraan kita serasa mempunyai dua buah ECU, alasannya yaitu dalam pemasangannya ECU standard harus tetap terpasang yang berkhasiat untuk mengatur kinerja pendukung kendaraan beroda empat lain menyerupai AC kendaraan beroda empat dan elektrikal lainnya. Sedangkan untuk administrasi penyetelan mesin sanggup diatur melalui stand alone ECU nya. Karena kemampuan yang lebih advance ini, harga stand alone ECU jauh lebih mahal dibandingkan piggyback, harga jualnya ada di kisaran sedikit dibawah Rp 10 juta sampai ada yang lebih dari Rp 50 juta an.
Baca juga : Memahami pengertian Power dan Torsi mesin
Lalu mana yang lebih baik antara piggyback dan stand alone ECU ?
Untuk mana yang terbaik tentu saja yang lebih advance yaitu pilihan terbaik, namun sekali lagi tergantung dengan kebutuhan anda. Jika hanya akan dipasangkan pada kendaraan yang digunakan harian, cukuplah menggunakan piggyback saja. Untuk kendaraan yang digunakan balap lebih disarankan untuk menggunakan Stand Alone ECU. Semoga bermanfaat dan jangan lupa di share artikelnya :).
Comments
Post a Comment