Penyebab Sekring Meleleh
Kerusakan sekring kendaraan - sekring atau fuse yang berfungsi sebagai pengaman arus kelistrikan kendaraan juga bisa mengalami kerusakan, namun umumnya kerusakan pada sekring ini diakibatkan lantaran naiknya arus yang menuju ke sekring tersebut, atau dikarenakan terjadi arus pendek sehingga sekring secara otomatis akan putus ( baca : rusak ).
Ada beberapa perkara sekring ini rusak namun tidak pribadi terputus, melainkan hanya meleleh di cuilan plastik isolator sekring sehingga bila hal ini terus dibiarkan bisa menjadi pemicu terjadinya perkara kebakaran pada kendaraan bermotor.
#Penyebab sekring meleleh
Pada dasarnya penyebab kenapa sekring kendaraan beroda empat atau sekring motor ini bisa meleleh dikarenakan oleh dua hal. Yang pertama yaitu kualitas dari sekring yang kurang bagus, yang kedua yaitu penggunaan sekring yang tidak sesuai ukurannya, dan yang ketiga yaitu mengenai cara memasang sekring yang benar.
1. Kualitas sekring yang jelek
Sekring ini dibentuk dari materi semacam lempeng logam yang didesain secar khusus, mempunyai bentuk yang pipih /tipis dan gampang terputus kalau dilalui oleh arus listrik dengan nilai tertentu. Kaprikornus tebal tipis dari lempeng logam pada sekring tadi sudah diukur sedemikian rupa oleh pabrik pembuat sekring. Dibagian luar sekring ini biasanya dibalut plastik isolator dengan warna yang bermacam - macam. Seperti yang kita ketahui semua bahwa dikala komponen elektronik / kelistrikan sedang bekerja akan menghasilkan panas. Jika plastik isolator tadi tidak bisa menahan panas yang dihasilkan sudah niscaya sekring akan meleleh.
2. Penggunaan sekring tidak sesuai ukuran
Yang kedua yaitu lantaran penggunaan sekring yang tidak sesuai dengan ukurannya, contohnya saja yang seharusnya memakai sekring sebesar 5A malah menggantinya dengan sekring yang nilainya sebesar 10A jawaban sekring yang orisinil 5A tadi sering putus. Padahal putusnya sekring disini mengindikasikan adanya problem di sistem kelistrikan kendaraan kita.
Ingat bahwa pada sistem kelistrikan semakin tinggi arus listrik maka semakin tinggi pula suhu panas yang dihasilkan. Hal ini berlaku juga dikala terjadi korelasi arus pendek pada rangkaian kelistrikan. Sehingga yang seharusnya dengan suhu panas sekian bisa tetapkan sekring yang bernilai 5A, lantaran sudah diganti dengan yang lebih tinggi maka sekring tadi tidak bisa terputus. Ketika suhu panas semakin meningkat pada karenanya hanya bisa menciptakan sekring tersebut meleleh. Yang paling fatal yaitu seluruh kabel - kabel yang ada di belakang sekring juga ikut terbakar.
Dalam keadaan standar nilai sekring ini sudah ditentukan sesuai dengan beban kelistrikan dan dimensi kabel jadi dilarang serta merta diganti dengan sekring yang lebih besar. Jika ingin menambahkan beban pada suatu rangkaian kelistrikan, barulah baiknya kalian mengganti kabel dengan ukuran yang lebih besar dan mengganti sekring dengan nilai yang lebih besar.
Untuk menaikkan ukuran sekring juga dilarang sembarangan lantaran ada rumus hitungannya diadaptasi dengan beban kelistrikan ( rumus hitung beban sekring, I = P/E ). Mungkin cara lebih detail menghitung beban sekring ini akan kami bahas dilain kesempatan.
3. Pemasangan sekring pada terminal / sekring holder yang kurang tepat
Pemasangan sekring ini harus benar - benar rapat, yang artinya dilarang ada cuilan sekring holder yang longgar. Jika ada cuilan dudukan sekring yang longgar sebaiknya dirapatkan terpebih dahulu biar sanggup menjepit sekring secara sempurna, lantaran kalau tidak akan menjadikan arus listrik yang tidak stabil, munculnya bunga api sehingga menciptakan sekring jadi panas dan meleleh.
Nah beberapa hal diatas yaitu sumber penyebab kenapa sekring kendaraan baik itu sekring kendaraan beroda empat maupun sekring motor meleleh atau terbakar. Semoga bermanfaat.
Comments
Post a Comment